3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

 

Sebagai pemimpin pembelajaran guru akan selalu terlibat dalam proses pengambilan keputusan baik yang berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada murid. Pengambilan keputusan guru sangat dipengaruhi oleh karakter atau nilai-nilai yang menjadi jati diri setiap guru. Walaupun secara umum setiap manusia memiliki fitrah baik, namun setiap guru akan memiliki nilai-nilai kebaikan yang akan menjadi pembeda antara guru yang satu dengan yang lain. Oleh karena itu sebagai pemimpin pembelajaran guru harus selalu berpedoman pada pengembangan nilai-nilai kebaikan universal. Hal ini sangat selaras dengan Ki Hajar Dewantara yang menekankan bahwa pembentukan budi pekerti dalam pendidikan merupakan hal utama yang harus dibelajarkan pada murid, di mana sekolah tidak hanya sebagai tempat untuk pengembangan ilmu pengetahuan akan tetapi sekolah harus mampu menjadi pusat pembentukan peradaban yang memanusiakan manusia. Pernyataan ini juga sangat sejalan dengan Bob Talbert yang mengatakan bahwa  teaching kids to   count is fine but teaching them counts is best (Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik).

Terkait modul pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah materi yang tidak kalah pentingnya dari modul yang lain. Dimana seorang guru harus memiliki jiwa kepemimpinan terutama di dalam kelas yang terbiasa menghadapi siswa yang beragam karakter Sebagai seorang pemimpin pembelajaran dalam mengkritisi suatu pengambilan keputusan atau membuat suatu keputusan yang memberikan solusi terbaik untuk memajukan perorangan atau sekelompok orang harus mampu memahami dan menganalisa aspek-aspek apa saja yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah pengambilan suatu keputusan itu dibuat. Sehingga kita harus mengkaji prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang cenderung sering kita gunakan apakah kita pernah menganalisis keputusan tersebut dan Bagaimana proses pengambilan keputusan. 

Salah satu tugas dalam Modul CGP yakni membuat Demonstrasi kontekstual yakni pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, yang dimana panduan pertanyaannya sebagai berikut : 

Bagaimana anda akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang anda dapatkan di program guru penggerak di sekolah atau lingkungan sekolah Anda ?

berkaitan dengan materi pengambilan keputusan yang bertanggung jawab sebagai pemimpin pembelajaran yang pertama saya akan melakukan koordinasi dan konsultasi kepada kepala sekolah sebagai atasan langsung dan juga sebagai pemangku kepentingan yang berkaitan dengan program-program guru penggerak, kemudian Saya akan melakukan sosialisasi kepada rekan sejawat tentang Bagaimana pengambilan keputusan yang bertanggung jawab sebagai pemimpin pembelajaran lalu saya akan menerapkan proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran kepada diri saya sendiri terlebih dahulu di dalam kelas dan tentunya lingkungan di sekitar saya dan selanjutnya adalah saya akan mensosialisasikan kepada komunitas praktisi seperti di MGMP  juga lingkungan-lingkungan yang berkaitan dengan sekolah atau komunitas yang berkaitan dengan pembelajaran. 

Apa langkah-langkah awal yang akan anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran ? 

Di sini saya akan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan yakni : 

1. Mengenali bahwa adanya nilai-nilai yang saling bertentangan dengan situasi ini dimana ada dua alasan mengapa langkah ini dilakukan dan penting dalam pengujian keputusan, alasan yang pertama adalah langkah ini mengharuskan kita mengidentifikasi masalah yang perlu diperhatikan dan alasan Yang kedua adalah membuat kita menyaring masalah yang betul-betul berhubungan dengan aspek moral bukan masalah yang berhubungan dengan sopan santun dan norma sosial.

2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, bila kita sudah mengenali bahwa ada masalah moral di situasi tertentu pertanyaannya adalah dilema siapakah ini? dan kita harus menentukan siapa yang terlibat dalam situasi itu dan  siapa saja?

 3.  Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini dimana pengambilan keputusan yang baik membutuhkan data yang lengkap dan detail seperti misalnya apa yang terjadi di awal situasi tersebut? bagaimana hal itu bisa terjadi? Apa yang akhirnya terjadi? Siapa yang berkata apa kepada siapa? dan kapan mereka mengatakannya? data-data tersebut penting untuk kita mengetahui karena dilema etika tidak menyangkut hal-hal yang bersifat teori namun ada faktor-faktor pendorong dan penarik yang nyata di mana data yang akan menggambarkan alasan seseorang melakukan sesuatu dan kepribadian seseorang akan tercermin dalam situasi tersebut. 

 4. Langkah pengujian benar atau salah, tentunya disini ada uji legal atau regulasi. Dimana Uji legal seperti halnya di sini, pertanyaan yang harus diajukan adalah apakah dilema etika itu menyangkut aspek pelanggaran hukum ? Jika pilihannya iya, maka pilihannya bukanlah benar lawan benar tetapi antara benar lawan Salah. Pilihannya menjadi membuat keputusan yang mematuhi hukum atau tidak bukan keputusan yang berhubungan dengan moral yang kedua itu regulasi bila dilema etika tidak memiliki aspek pelanggaran hukum di dalamnya mungkin ada pelanggaran peraturan atau kode etik. 

5. Pengujian paradigma benar vs benar dari keempat paradigma berikut ini paradigma yang yang terjadi dalam situasi itu tentu terjadi antara siapa Dengan siapa, contohnya paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yaitu: 

  1. Individu lawan masyarakat (individual vs community), 
  2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan ( justice vs mercy), 
  3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyality), 
  4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).

6. Melakukan prinsip resolusi dalam penyelesaian dilema, dimana ada tiga prinsip pengambilan keputusan berdasarkan prinsip yakni Berpikir Berbasis Hasil Akhir ( Ends-Based Thinking), Berfikir Berbasis Peraturan (Rull basic Thinking), dan Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking).

7. Investigasi Opsi Trilemma adalah mencari opsi yang ada di antara dua opsi apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini, dimana kadang akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif di luar penyelesaian yang pertama dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan dalam menyelesaikan masalah.

8. Buatlah keputusan akhirnya kita akan sampai kepada titik dimana kita harus membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya.

9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan, ketika keputusan sudah diambil keputusan atau lihat-lihat kembali proses pengambilan keputusan dan ambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi kasus-kasus selanjutnya.

Mulai kapan Anda menerapkan langkah-langkah tersebut hari ini besok Minggu depan atau hari apa catat rencana Anda sehingga Anda tidak lupa ?

saya akan memulai menerapkan langkah-langkah tersebut yaitu ketika saya mengalami dilema etika contohnya ketika ada permasalahan dengan siswa, kemudian menerapkan langkah-langkah tersebut apabila ada teman sejawat yang sedang mengalami kesulitan atau permasalahan sehingga membutuhkan bantuan untuk mengambil keputusan yang bertanggung jawab sebagai pemimpin pembelajaran, Selanjutnya yaitu saat ada masalah di sekolah pun ketika ada permasalahan pribadi yang membutuhkan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. adapun rencana yang akan saya lakukan yaitu mulai saat ini saya melakukan perubahan di kelas sehingga menjadi role model bagi rekan-rekan saya di sekolah maupun di komunitas profesi lainnya.

Siapa yang akan menjadi pendamping anda dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran ? seseorang yang akan menjadi teman diskusi untuk menentukan apakah langkah-langkah yang diambil itu telah tepat dan efektif ?

seseorang yang akan menjadi teman diskusi saya untuk menentukan langkah-langkah yang diambil itu telah tepat dan efektif yang pertama adalah rekan guru sesama CGP, hal ini menjadi kekuatan utama saya karena di sekolah saya ada 5 rekan guru yang mengikuti program CGP dan kami sesama CGP telah memiliki pengetahuan yang sama dan persepsi yang sama terkait dengan materi yang sudah dipelajari yang kedua adalah tentunya kepala sekolah kemudian saya juga akan berdiskusi dengan fasilitator dan pengajar praktik dan yang terakhir adalah saya akan berdiskusi, berkolaborasi dan mengimbaskan dengan rekan guru yang ada di sekolah saya terkait modul pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

Herlina, M.Pd

CGP Angkatan 4 

Polewali Mandar SULBAR

Posting Komentar untuk "3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran."