AKSI NYATA MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

Aksi Nyata modul 3.1 







Herlina M.Pd
CGP Angkatan ke-4
KABUPATEN POLEWALI MANDAR
SULAWESI BARAT

FACT

Latar Belakang, SMA Negeri 1 Polewali merupakan salah satu sekolah jenjang menengah Atas yang berada di Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. Seperti sekolah-sekolah lainnya sekolah kami pun memiliki berbagai kegiatan di bulan suci Ramadan guna memberi pengembangan dalam bidang kerohanian maupun ekstrakurikuler wajib. Dibulan suci Ramadan ini sekolah kami mengadakan pesantren Ramadhan khusus untuk kelas 10 sebagai salah satu kewajiban yang sangat berkaitan dengan penilaian mapel Agama yang diaktualisasikan dengan Pramuka Wajib tentunya kegiatan ini wajib di ikuti oleh seluruh kelas X yang akan berjalan selama 3 hari. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua model yakni tatap muka untuk siswa yang dinyatakan dalam kondisi sehat dan Darin untuk siswa yang kondisi kurang sehat. Sementara hal yang membuat saya menjadi bingung adalah salah seorang anak kewalian saya yang bernama Andika tidak dapat mengikuti kegiatan tersebut baik dalam bentuk tatap muka maupun daring hal ini disebabkan karena anak tersebut akan menemui ayahnya di Kalimantan yang sudah terpisah sejak kecil setelah perceraian kedua orang tuanya. Bulan Ramadan tahun ini adalah kesempatan besar bagi Andika untuk bisa bertemu langsung dengan ayahnya karena bulan Ramadan ini ayah Andika tidak berlayar dan kapalnya akan bersandar di Kalimantan dan dari alasan itupula sehingga ayahnya sangat meminta Andika untuk menemuinya di Kalimantan, Dari hasil diskusi dengan Andika beberapa hari yang lalu saat menghadap meminta ijin bersama ibunya. Ternyata Andika sangat merindukan ayahnya yang sudah lama terpisah. Di sisi lain ayahnya pun tidak bisa menyeberang ke Sulawesi meninggalkan kapalnya karena beberapa muatan menjadi tanggung jawabnya selama bersandar di Kalimantan. Di sisi lain Andika tidak bisa mengikuti secara daring karena Andika akan menyeberang lautan selama 2 hari untuk tiba di Kalimantan tentu jaringan tidak akan bersahabat selama perjalanan Andika.  Hal inilah yang menjadi dilema bagi saya untuk Andika yang kemungkinan akan berdampak buruk bagi siswa yang lain jika mengetahui ada murid yang izin tidak mengikuti pesantren Ramadhan dan Pramuka wajib baik melalui tatap muka langsung maupun Daring. 

Untuk membantu menyelesaikan delima etika yang saya hadapi maka saya akan melakukan analisis pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan serta 9 langkah pengujian pengambilan keputusan.

FEELING

Saya merasa tidak nyaman dengan dilema ini di satu sisi saya ingin menegakkan kedisiplinan pada  semua murid khususnya anak kewalian saya untuk tetap mengikuti kegiatan wajib di Sekolah apa lagi kegiatan ini nilainya akan tertuang dalam rapor yang minimal Nilai B tapi  di sisi lain saya juga kasihan dengan Andika karena saat ini adalah kesempatan besar untuknya agar bisa bertemu dengan bapak kandung nya walaupun harus menempuh perjalanan jauh.

FINDING

Dalam mengatasi masalah ini saya akan menerapkan teori pada modul 3.1 tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dengan mempertimbangkan analisa dilema etika atau bujukan moral 3 prinsip 4 paradigma dan 9 langkah pengujian pengambilan keputusan sesuai yang saya pelajari menurut saya masalah yang saya hadapi adalah dilema etika dengan paradigma individu lawan masyarakat di mana keputusan saya terhadap peserta didik akan berimbas pada masyarakat dan prinsip yang saya pakai adalah berpikir berbasis peraturan (Rule Based Thinking).

Adapun 9 langkah pengambilan keputusan yakni 

1. Mengenali bahwa adanya nilai-nilai yang saling bertentangan dengan situasi ini ada dua alasan mengapa langkah ini adalah langkah yang penting dalam pengujian keputusan alasan yang pertama adalah langkah ini mengharuskan kita mengidentifikasi masalah yang perlu diperhatikan dan alasan Yang kedua adalah membuat kita menyaring masalah yang betul-betul berhubungan dengan aspek moral bukan masalah yang berhubungan dengan sopan santun dan norma sosial.

Dimana dalam kasus saya ini Nilai yang saling bertentangan adalah seharusnya seluruh peserta didik wajib mengikuti pesantren yang dirangkaikan dengan aktualisasi kepramukaan agar mendapat nilai yang nantinya akan tertuang dalam rapor ataukah memberikan izin kepada Andika untuk menemui bapaknya yang sejak kecil terpisah Karena perceraian kedua orang tuanya dan sejak itu bapak Andika berlayar ke luar negeri sejak itulah Andika tidak pernah bertemu dan di bulan Ramadan ini Bapak Andika kembali ke Indonesia yang kapalnya bersandar di Kalimantan sehingga bapak Andika sangat mengajak Andika untuk bertemu di Kalimantan .

2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, bila kita sudah mengenali bahwa ada masalah moral di situasi tertentu pertanyaannya adalah dilema siapakah ini? dan kita harus menentukan siapa nih yang terlibat yang terlibatdalam situasi itu siapa saja? 

Adapun yang terlibat dalam situasi ini adalah Andika sebagai siswa, Ibu Arisa selaku guru agama, Pak Dariman sebagai pembina Pramuka, Orang tua Andika dan saya sendiri selaku wali kelas.

3. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini pengambilan keputusan yang baik membutuhkan data yang lengkap dan detail seperti misalnya apa yang terjadi di awal situasi tersebut? bagaimana hal itu bisa terkuat ? Apa yang akhirnya terjadi? Siapa yang berkata apa kepada siapa? dan kapan mereka mengatakannya? data-data tersebut penting untuk kita mengetahui karena dilema etika tidak menyangkut hal-hal yang bersifat teori namun ada faktor-faktor pendorong dan penarik yang nyata di mana data yang akan menggambarkan alasan seseorang melakukan sesuatu dan kepribadian seseorang akan tercermin dalam situasi tersebut. 

Faktanya adalah semua murid wajib mengikuti pesantren sebagai penilaian akhir mapel agama

semua murid wajib mengikuti ekskul Pramuka wajib

Kedua orang tua Andika sudah lama berpisah

Andika Sudah lama tidak bertemu dengan Bapak kandungnya

Bapak kandung Andika saat ini berada di Kalimantan

jika Andika tidak bertemu dengan Bapak kandungnya besar kemungkinan Andika akan bermasalah dengan biaya pendidikan ke depannya.

 4. Langkah pengujian benar atau salah disini ada uji legal atau regulasi. Uji legal seperti halnya di sini pertanyaan yang harus diajukan adalah apakah dilema etika itu menyangkut aspek pelanggaran hukum ? Jika pilihannya iya, maka pilihannya bukanlah benar lawan benar tetapi antara benar dan lawan Salah. Pilihannya menjadi membuat keputusan yang mematuhi hukum atau tidak bukan keputusan yang berhubungan dengan moral yang kedua itu regulasi bila dilema etika tidak memiliki aspek pelanggaran hukum di dalamnya mungkin ada pelanggaran peraturan atau kode etik. 

Adapun langkah pengujian benar atau salahnya dalam kasus ini adalah

Uji lega: tidak ada

uji regulasi/standar profesional: tidak ada

uji intuisi: saya merasa tidak nyaman jika memberi nilai yang nantinya tertuang dalam rapor sementara murid tidak mengikuti pesantren dan ekskul wajib di bulan Ramadan.

uji publikasi: saya merasa tidak keberatan karena hal itu dilakukan demi kebaikan dan pendidikan Andika ke depannya.

uji panutan/idola: Saya mengidolakan murid yang bisa melaksanakan segala kewajiban sebagai murid dan menyelesaikan program sekolah yang merupakan wajib dilaksanakan sebagai proses pembelajaran.

5. Pengujian paradigma benar vs benar Dari keempat paradigma berikut ini paradigma yang yang terjadi dalam situasi itu terjadi antara siapa Dengan siapa contohnya paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yaitu: 1. Individu lawan masyarakat (individual vs community), 2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan ( justice vs mercy), 3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyality), 4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).

Ada kasus ini pengujian paradigma yang saya gunakan adalah Individu lawan masyarakat (individual vs community) di mana pada kasus ini Andika sebagai murid melawan nilai semua murid yang telah melaksanakan kewajiban di akhir semester

6. Melakukan prinsip resolusi dalam penyelesaian dilema ada tiga prinsip pengambilan keputusan berdasarkan prinsip berpikir berbasis hasil akhir ( Ends-Based Thinking), berfikir berbasis peraturan (Rull basic Thinking), dan berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking).

Terkait dengan resolusi dalam penyelesaian dilema ini saya menggunakan Berpikir berbasis peraturan yakni rule basic thinking di mana peraturan nilai yang tertuang dalam rapor pada mapel agama dan ekskul wajib sesuai dengan proses yang telah dilaksanakan.

7. Investigasi Opsi Trilemma adalah mencari opsi yang ada di antara dua opsi apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini, dimana kadang akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif di luar penyelesaian yang pertama dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan dalam menyelesaikan masalah.

Adapun investigasi-opsi trilema yang saya gunakan dalam penyelesaian masalah ini yaitu mengadakan kegiatan susulan baik mapel agama dan kegiatan susulan untuk pramuka wajib kepada Andika

8. Buatlah keputusan akhirnya kita akan sampai kepada titik dimana kita harus membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya.

Saya memutuskan untuk tetap mengizinkan Andika bertemu dengan ayah kandungnya dengan syarat akan mengadakan latihan susulan sesuai dengan program yang ditinggalkan setelah Andika kembali.

9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan, ketika keputusan sudah diambil keputusan atau lihat-lihat kembali proses pengambilan keputusan dan ambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi kasus-kasus selanjutnya.

Keputusan ini saya rasa sudah tepat dan InsyaaAllah ke depannya Andika tetap mendapatkan nilai setelah melakukan kegiatan susulan dan Andikapun dapat bahagia karena keinginannya juga dapat terwujud dan saya pun merasa plong karena tidak menghambat Andika untuk kebaikan masa depannya.  


FUTURE

Setelah saya mempelajari kegiatan modul 3.1 tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran tentu saya sangat berharap memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah agar kiranya saya semakin yakin dengan keputusan yang saya ambil dan tidak merugikan siapapun. Semoga keputusan sambil ini dapat memihak pada murid yang mengandung nilai kebajikan universal serta dapat dipertanggungjawabkan demi masa depan anak murid saya. Sebagai seorang guru Saya akan memberikan suri tauladan menjadi panutan yang membawa anak didik menuju kebahagiaan dan keselamatan sepanjang hayat sehingga menjadikannya manusia yang berkarakter dan berakhlak mulia sesuai dengan profil pelajar Pancasila.




Terimakasih


Posting Komentar untuk "AKSI NYATA MODUL 3.1 PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN "