Jurnal Refleksi Minggu ke 18



Jurnal Refleksi Minggu ke 18

Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)

Perjalanan Pendidikan Guru Penggerak telah sampai pada minggu ke 18. Saat ini kami telah masuk pada modul 3.1 pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Di mana perjalanan di minggu ini kami melalui beberapa tahapan mulai dari eksplorasi konsep, prinsip pengambilan keputusan, kemudian eksplorasi konsep pengambilan dan pengujian keputusan lalu kemudian kami masuk pada forum diskusi eksplorasi konsep bersama fasilitator dan CGP lainnya dalam satu kelompok kemudian kami diminta untuk mempresentasikan hasil dari kasus yang diangkat serta keputusan yang diambil lalu kami masuk pada refleksi terbimbing pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, demonstrasi konseptual pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dan terakhir di minggu ini kami melakukan elaborasi pemahaman bersama instruktur Pak feri Taufik Ridwan dalam membahas materi modul 3.1.a.8 yakni pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

Fact (Peristiwa) Setelah saya belajar dari materi tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Di mana, dalam pengambilan keputusan seringkali kita bersinggungan dengan prinsip-prinsip etika. Etika di sini tidak berkaitan dengan preferensi pribadi seseorang, namun merupakan suatu yang berlaku secara universal. Seseorang yang memiliki penalaran yang baik tentulah sepantasnya menghargai konsep-konsep dan prinsip-prinsip etika yang pasti. Dalam prinsip-prinsip etika sendiri tentu berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui bersama ini, terlepas dari latar belakang sosial, bahasa, suku bangsa, agama seseorang. Adapun nilai-nilai kebajikan universal meliputi hal-hal seperti keadilan, tanggung jawab, kejujuran, bersyukur, hati yang lurus, berprinsip, integritas, kasih sayang, rajin, komitmen, percaya diri, kesabaran dan masih banyak lagi lainnya yang merupakan hal-hal positif. 

Feelings (Peraasaan) Adapun perasaan saya setelah mempelajari modul 3.1 tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran tentu saya merasa tidak bingung lagi dan saya sangat bersyukur, percaya diri dan semakin memahami teknik pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, dan betapa pentingnya memahami pola model atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema serta prinsip dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. 

Finding (Pembelajaran) dalam kegiatan minggu ini tentu banyak hal pembelajaran yang saya dapatkan terkait dengan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, di mana dalam hal ini pembelajaran yang saya dapatkan adalah tentang dilema etika itu sendiri yang merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tetapi bertentangan (Benar Vs Benar), sementara pembelajaran lain adalah bujukan moral ( Benar Vs Salah ) yang merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat keputusan antara benar atau salah. Selain itu saya juga mendapatkan pembelajaran tentang nilai-nilai kebajikan universal yang telah disepakati beberapa institusi yakni: 

1. IBO Primary years Program (PYP), sikap murid: toleransi, rasa hormat, integritas, Mandiri, menghargai, antusias, empati, keingintahuan, kreativitas, kerjasama, percaya diri, dan komitmen.

2. 9 pilar karakter Indonesia Heritage Foundition (IHF) : cinta Tuhan dan segenap ciptaannya, kemandirian dan tanggung jawab, kejujuran dalam kurung amanah, diplomatis, hormat dan santun, dermawan, suka menolong dan gotong royong percaya diri kreatif dan pekerja keras kepemimpinan dan keadilan baik dan rendah hati toleransi kedamaian dan kesatuan. 

3. Petunjuk seumur hidup dan keterampilan hidup (Lifelong Guidelines and life Skills) keterampilan hidup: dapat dipercaya, lurus hati, pendengar yang aktif, tidak merendahkan orang lain, memberikan yang terbaik dari diri.

Petunjuk hidup: peduli, penalaran trauma bekerjasama, keberanian, keingintahuan, usaha, keluwesan , berorganisasi, kesabaran, keteguhan hati, keluwesan, kehormatan, memiliki rasa humor, berinisiatif, integritas, hujan masalah, sumber pengetahuan, tanggung jawab Dan persahabatan. 

4. The Seven Essential Virtues( dari building moral intelegensi, michele Borba): MP3 suara hati, kontrol diri, rasa hormat, kebajikan, toleransi, keadilan.

Selain itu pembelajaran yang saya dapatkan juga yakni 3 prinsip pengambilan keputusan yakni pengambilan dikeputusan berdasarkan prinsip berpikir berbasis hasil akhir ( Ends-Based Thinking), berfikir berbasis peraturan (Rull basic Thinking), dan berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking). Demikian pula Paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yaitu: 1. Individu lawan masyarakat (individual vs community), 2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan ( justice vs mercy), 3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyality), 4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term). Serta 9 langkah pengambilan keputusan yang meliputi: 

1. mengenali bahwa adanya nilai-nilai yang saling bertentangan dengan situasi ini ada dua alasan mengapa langkah ini adalah langkah yang penting dalam pengujian keputusan alasan yang pertama adalah langkah ini mengharuskan kita mengidentifikasi masalah yang perlu diperhatikan dan alasan Yang kedua adalah membuat kita menyaring masalah yang betul-betul berhubungan dengan aspek moral bukan masalah yang berhubungan dengan sopan santun dan norma sosial

2. menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini, bila kita sudah mengenali bahwa ada masalah moral di situasi tertentu pertanyaannya adalah dilema siapakah ini? dan kita harus menentukan siapa nih yang terlibat yang terlibatdalam situasi itu siapa saja?

 3. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini pengambilan keputusan yang baik membutuhkan data yang lengkap dan detail seperti misalnya apa yang terjadi di awal situasi tersebut? bagaimana hal itu bisa terkuat ? Apa yang akhirnya terjadi? Siapa yang berkata apa kepada siapa? dan kapan mereka mengatakannya? data-data tersebut penting untuk kita mengetahui karena dilema etika tidak menyangkut hal-hal yang bersifat teori namun ada faktor-faktor pendorong dan penarik yang nyata di mana data yang akan menggambarkan alasan seseorang melakukan sesuatu dan kepribadian seseorang akan tercermin dalam situasi tersebut. 

 4. Langkah pengujian benar atau salah disini ada uji legal atau regulasi. Uji legal seperti halnya di sini pertanyaan yang harus diajukan adalah apakah dilema etika itu menyangkut aspek pelanggaran hukum? Jika pilihannya iya, maka pilihannya bukanlah benar lawan benar tetapi antara benar dan lawan Salah. Pilihannya menjadi membuat keputusan yang mematuhi hukum atau tidak bukan keputusan yang berhubungan dengan moral yang kedua itu regulasi bila dilema etika tidak memiliki aspek pelanggaran hukum di dalamnya mungkin ada pelanggaran peraturan atau kode etik. 

5. Pengujian paradigma benar vs benar Dari keempat paradigma berikut ini paradigma yang yang terjadi dalam situasi itu terjadi antara siapa Dengan siapa contohnya paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yaitu: 

  1. Individu lawan masyarakat (individual vs community).
  2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan ( justice vs mercy).
  3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyality).
  4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).

6.Melakukan prinsip resolusi dalam penyelesaian dilema ada tiga prinsip pengambilan keputusan berdasarkan prinsip berpikir berbasis hasil akhir ( Ends-Based Thinking), berfikir berbasis peraturan (Rull basic Thinking), dan berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking).

7. Investigasi Opsi Trilemma adalah mencari opsi yang ada di antara dua opsi apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini, dimana kadang akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif di luar penyelesaian yang pertama dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan dalam menyelesaikan masalah.

8. Buatlah keputusan akhirnya kita akan sampai kepada titik dimana kita harus membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya.

9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan, ketika keputusan sudah diambil keputusan atau lihat-lihat kembali proses pengambilan keputusan dan ambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi kasus-kasus selanjutnya.  

Future (Penerapan) sebagai pemimpin pembelajaran Semoga kita dapat mengidentifikasi dan memahami prinsip-prinsip etika yang berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dalam lingkungan pribadi maupun tempat kerja dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang disepakati yang diyakini dalam proses pengambilan keputusan dilema etika serta selalu bersikap reflektif kritis kreatif dan terbuka dalam menganalisis kebajikan yang terkandung dalam sebuah pengambilan keputusan.






Herlina, M.Pd

CGP Angkatan ke-4

Kabupaten Polewali Mandar SULBAR

Posting Komentar untuk "Jurnal Refleksi Minggu ke 18"