Koneksi Antar Materi - Pembelajaran Sosial Emosional


Koneksi Antar Materi Pembelajaran Sosial Emosional 

Modul 2.2.a.9
Fasilitator Ibu Siti Nurul Rohma
PGP Pak Muhammad Yusuf
CGP Herlina 

Pengembangan kompetensi murid tentu tidaklah cukup dengan hanya fokus pada aspek kognitif saja, namun ada tiga kompetensi (Intelektual Question, Emosional Question dan Spiritual Question) yang sangat diperlukan untuk perkembangan anak. Olehnya itu guru sebagai pendidik diharapkan mampu menciptakan kondisi yang nyaman, sehat dan bahagia bagi murid hal ini senada dengan Filosofis Ki Hajar Dewantara yaitu pembelajaran Melalui pendekatan hati yang mana hal ini sangat terkait dengan pembelajaran Sosial Emosional. Selain itu juga diperlukan keterampilan dalam berinteraksi  antara guru dengan murid yang dapat membangkitkan kompetensi tersebut, sehingga bisa membangun hubungan hormanis antar keduanya karena kompetensi sosial dan emosional memiliki peran sentral dalam keberhasilan akademik baik untuk guru maupun untuk murid. Seperti diketahui bahwa,  Ki Hajar Dewantara mengatakan pendidikan merupakan daya dan upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual) dan tubuh anak agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan anak yang sesuai dengan dunianya. 

Dalam hal ini bahwa murid yang memiliki well-being yang baik maka memiliki kesempatan mendapatkan prestasi belajar yang lebih unggul, kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, lebih tangguh menghadapi stress serta perilaku sosial baik dan bertanggung jawab. Hal tersebut menegaskan pembelajaran sosial dan emosional yang berbasis kesadaran penuh merupakan upaya untuk menciptakan ekosistem sekolah yang mendorong bertumbuhnya budi pekerti, selain intelektual tentunya. Melalui pembelajaran sosial dan emosional ini, murid diajak untuk menyadari, melihat, mendengarkan, merasakan, mengalami sejumlah pengalaman yang dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif.

Menurut Daniel Goleman (1995), terdapat

5 Kompetensi Sosial Emosional : 1. kesadaran diri (self awareness) 2. manajemen diri (self management) 3. kesadaran sosial (social awareness) 4. kemampuan berelasi ( relationship skill) 5. pembuatan keputusan bertanggung jawab ( responsible decision making).  Tentu dalam penerapan KSE diatas dibutuhkan kolaborasi oleh seluruh komunitas sekolah, yang memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional, dalam hal ini capaian umum dalam pembelajaran ada 2 yakni: Mengelola aspek sosial dan emosional dalam berperan sebagai guru dan menerapkan pembelajaran sosial dan emosional di kelas, sekolah dan komunitas.

Ada tiga ranah dalam pembelajaran sosial dan emosional yaitu: 1) kegiatan rutin yang merupakan kondisi di luar kegiatan belajar mengajar secara akademik; 2) integrasi dalam pembelajaran, dan 3) protokol, budaya atau peraturan sekolah yang sudah disepakati bersama. Semuanya akan dipetakan ke dalam lima kompetensi pembelajaran sosial dan emosional, yakni kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, kemampuan berelasi, dan pembuatan keputusan yang bertanggung jawab.

Penjabaran 5 Kompetensi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Kesadaran Diri (Self Awareness

Merupakan kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri sendiri dan bagaimana pengaruhnya pada perilaku diri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan (mengenal emosi dan unsur-unsur lain dalam diri dan dampaknya dalam perilaku)

2. Manajemen diri (Self Management)

Kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran dan perilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi dan untuk mencapai tujuan dan aspirasi (Mengelola emosi dan perilaku untuk mencapai tujuan)

3. Kesadaran Sosial (Social Awareness)

Kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain, termasuk mereka yang termasuk dalam latar belakang, budaya dan konteks yang berbeda beda (Memahami dan berempati)

4. Keterampilan Berelasi (Relationship Skills)

Kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan hubungan yang sehat dan sportif (Membangun Hubungan Positif, bekerjasama dalam tim, dan resolusi konflik)

5. Pengambil keputusan yang bertanggung jawab (Responsible decision making skills)

Kemampuan untuk mengambil pilihan-pilihan membangun atas dasar kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman, dan untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan perilaku untuk kesejahteraan psikologis, baik untuk diri sendiri, masyarakat atau kelompok (membuat keputusan personal dan sosial yang etis dan konstruktif).

Adapun keterkaitan antara Materi pembelajaran sosial emosional dengan modul sebelumnya adalah seorang guru Penggerak memiliki nilai kemandirian, reflektif, kolaboratif, inovatif serta berpihak pada Murid haruslah menggunakan segala kekuatan dan potensi yang ada untuk membangun budaya Positif disekolah. Dimana Budaya Positif yang dikembangkan hendaknya dapat mendorong pemenuhan kebutuhan belajar murid sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman setiap murid dan Jika Kompetensi Sosial Emosional ini sudah menjadi budaya positif disekolah maka pembelajaran berdeferensiasi maka lebih mudah diimplementasikan karena Anak akan lebih fokus, semangat dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas dan pekerjaannya baik di rumah maupun disekolah. Selain itu anak tidak akan mudah stress karena pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan belajar, minat dan profil belajar murid. Selain itu Melalui pembelajaran berdeferensiasi dan Pembelajaran Sosial Emosional diharapkan dapat mewujudkan profil pelajar Pancasila Sehingga dengan demikian terwujud insan-insan yang cerdas, berkarakter dan dapat hidup berdampingan di era globalisasi. 

Penulis CGP Herlina



Posting Komentar untuk "Koneksi Antar Materi - Pembelajaran Sosial Emosional "